
Bulan Januari
Tanggal 1
Ganjitsu (Tahun Baru)
Waktunya untuk menyantap o-sechi
ryori. O-sechi ryori adalah makanan khusus yang dipersiapkan untuk
tiga hari pertama di Tahun Baru (hari-hari ini disebut san-ga-nichi).
Makanan yang indah ini dipersiapkan sebelumnya. Setelah itu, hanya perlu
sedikit memasak selama liburan, sehingga metode persiapan dan bahan-bahan
dipilih untuk memastikan semuanya tetap segar selama tiga hari. Secara
tradisional, setiap masakan melambangkan keinginan untuk kebahagiaan dan
kesuksesan keluarga. Contohnya, kacang kedelai hitam rebus (mame) disajikan
dengan harapan bahwa setiap orang akan menjalani kehidupan yang
sehat (mame), dan telur ikan herring (kazu no ko, yang dapat
diterjemahkan sebagai “banyak anak”) disantap dengan harapan agar keturunannya
makmur. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 1 sampai 3
![[06_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrABn6wj59N0wHcQlY_0zultvwLpjCWOUpDa5HhKe2TJCEUBfCDynhyphenhyphenumed4O6F5Ul3zvbA6C4ppN1CilVF9bFD-nueYKvUcBZOx-npf26V_Ca-OFfZQyrUeJHEeAickQCwD_FQLnfp6NH/s1600/06_03.jpg)
Hatsu-mode (kunjungan pertama
dalam tahun tersebut ke tempat suci atau kuil)
Hatsu-modeadalah kunjungan ke sebuah
tempat suci atau kuil yang dilakukan di awal tahun baru untuk mengungkapkan
permintaan tentang kesehatan anggota keluarga, kenaikan pangkat, kedamaian
dunia, dll. Bertahun-tahun yang lalu, orang-orang biasanya pergi berkunjung
pada malam Tahun Baru, ketika gong sedang berbunyi. Kini, pada umumnya
kunjungan dilakukan pada salah satu hari di tiga hari pertama dalam tahun
tersebut. Berjuta-juta orang mengunjungi kuil dan tempat suci yang terkenal,
seperti Kuil Meiji (Tokyo), Kuil Naritasan Shinsho-ji (Propinsi Chiba), Kuil
Kawasaki Daishi (Propinsi Kanagawa), Kuil Yasaka (Kyoto), dan Kuil Sumiyoshi
(Osaka).(Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 2
![[06_04.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAv0BXA2a8XZELsPAtH_qRmzj1RQ6CybduJ5OIJgcKRZXXq6tELQTEDxequPgxhak9o-X5B2SyqjDN4OTeogF4HC1-4F8zOwWYAPsauGDEZvsSw6u574w9MNwAVqKT4aoMp-rBTlKD_EBl/s1600/06_04.jpg)
Shin-nen Ippan Sanga (ucapan
selamat Tahun Baru dari masyarakat kepada Keluarga Kaisar)
Lingkungan Istana Kekaisaran di Tokyo
biasanya tertutup untuk masyarakat umum, tetapi pada tanggal 2 Januari setiap
orang dapat masuk untuk memberikan ucapan selamat Tahun Baru kepada anggota
Keluarga Kaisar, yang melambaikan tangan kepada masyarakat dari balkon istana
yang menghadap Taman Timur. Baru setelah Perang Dunia II semua penduduk
diberikan hak untuk mengunjungi lingkungan istana untuk tujuan ini. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 11 (tanggal 4 atau 20 di
beberapa daerah)
Kagami-biraki (Memotong kue beras
Tahun Baru)
Kue beras kagami-mochi bulat
yang besar secara tradisional dipersembahkan kepada para dewa selama perayaan
Tahun Baru, kemudian pada hari ini kue mochi tersebut dipotong
menjadi potongan kecil dan dimaka dengan o-zoni (sup sayur)
atau o-shiruko (sup kacang azuki). Pada waktu kue ini dipotong, Tahun
Baru dianggap telah selesai. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 15 (kira-kira)
Dondo-yaki
Hiasan Tahun Baru, seperti Kado-matsu (hiasan
rangkaian tanaman) danShime-kazari (ornamen tali jerami), dibawa ke kuil
setempat atau tempat lainnya dan dibakar. Menghangatkan diri di dekat apinya
dikatakan dapat memberikan kesehatan yang baik dan kebahagiaan selama setahun.
Upacara ini dilakukan di seluruh negeri. Acara pada Kuil Torigoe di Tokyo
sangat terkenal. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Hari Senin Kedua bulan Januari
Seijin no Hi (Hari Usia Dewasa)
![[06_06.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7_S1caZpUkpAKL6xkTEetEQKOeKliBGzv1v4eP-xDCesisN794z0Tyj1HKd2kvsdk0psBrXfWz2g-_CmXu2yS0wJ7uH5vJV8QvfgH9zGwPEDNV64XGr3nVe6hlxe8_nROU4oukXcmQomT/s1600/06_06.jpg)
Di Jepang, orang-orang yang memperoleh
hak untuk mengambil suara, minum alkohol dan merokok pada usia 20 tahun, ketika
mereka secara resmi dinyatakan sebagai orang dewasa. Hari Usia Dewasa merayakan
dimulainya masa dewasa untuk orang-orang yang akan berulang tahun ke-20 pada
tahun tersebut. Pada upacara di kota-kota di seluruh negeri, para pemuda
berpakaian jas kerja dan para wanita berpakaian kimono berwarna cerah berkumpul
untuk mendengarkan pidato dan acara yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran
terhadap status mereka sebagai orang dewasa. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15
September 2005)
Bulan Februari
Tanggal 3
Setsubun (upacara tradisional
mengusir iblis)
![[09_01.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBAE6tgsOOFtd1NDVIOaZEJ9AEEoPIvhvklqsbpRj5fDPd2aduC3YSn3QUpTyRPUaRtqB3V4ZNgB54Ncq8WTIP8S_R4o-NFTSKWWVptAq8G7wXiL086zsna09q79tAS5CZ_slKDSTcjf5/s1600/09_01.jpg)
Pada tanggal 3 Februari, hari sebelum
musim dingin berubah menjadi musim semi, upacara Setsubun dilakukan
untuk mengusir pengaruh yang merusak dan membawa keuntungan serta kebahagiaan.
Di rumah-rumah, kebiasaannya adalah dengan menyebar kacang panggang sambil
berteriak, “Oni wa soto, fuku wa uchi!” (“Iblis keluar, keuntungan
masuk!”). Kebiasaan ini disebut mame-maki. Bintang-bintang media ternama
dan para atlit diundang ke beberapa tempat suci dan kuil terkenal untuk
melakukan mame-maki, membawa kegembiraan tambahan untuk masyarakat.
Foto ini memperlihatkan kegiatan tersebutdi Kuil Kushida di Fukuoka. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
![[09_02.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinTVeXu2B6Cb66VyB5OC1j9KJ89xxmqqryk2pS0s514Nd0BXy4owD8hYgYH5bPuPUl7LoTOYoLjW2Nwq9lTPW6Uk0FT7BJrTYox6vmtcFXdnAhigrNWpA-qmjee7_qpYVlUBYrycclW1Bt/s1600/09_02.jpg)
Contoh dari topeng iblis yang
dilempari kacang selama Setsubun. (Foto dari: JTB Photo)
Tanggal 6 sampai 13 (kira-kira)
Sapporo Yuki Matsuri (Festival
Salju Sapporo)
![[08_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5crtabLeOkQaN9gmBmG8TzVvYPbSOiFAAOsBK22U6kub_KuZySD24aEQNFMrbz_AAAReYfx-wVWQFOoq3GaHZO5ioQ1gms_zF0p5nj9evVLJRf7xAyoqe69QPySCUYT3XdvAW-yNT9jQS/s1600/08_03.jpg)
Sapporo, kota terbesar di Hokkaido,
merayakan musim dingin dan salju di awal bulan Februari setiap tahun. Di Taman
Odori, Anda dapat melihat lebih dari 150 patung besar yang terbuat dari salju
dan es, menggambarkan berbagai bentuk mulai dari karakter televisi terkenal
sampai karya arsitektur dunia. Ketika malam tiba, lampu-lampu sorot
berwarna-warni membuat patung-patung tersebut berkilauan, menciptakan dunia
impian di musim dingin. Anda juga dapat menonton konser dan acara lainnya
selama kunjungan anda kesana. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 10 dan 11
![[_200710011806.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUqEXuPqsU7GbPZ0Gpg7rjBjaG3EODJsrV0upd-HWDUqwOmWvC9vC3CCxhqadRGFEIopyDoMa4F7sjB3gg6H66W2Mrh0SIeCqA1bVt02TEo27TKOdIdlzhkUTtE6mk4xMcxKQ6QBPGLZXD/s1600/_200710011806.jpg)
Festival Inukko, di Yuzawa, Propinsi
Akita
Lilin-lilin dibakar di kuil dan
terdapat patung-patung anjing terbuat dari salju, mengundang pengunjung,
khususnya anak-anak untuk masuk ke dalam dunia dongeng.
(Foto dari:
yokoso!japan weeks JAN.20 - FEB.29,2008)
Tanggal 14
Hari Kasih Sayang

Menurut legenda, seorang pendeta
Kristen, Santo Valentine, mati secara martir di Roma pada tanggal 14 Februari,
pada sekitar abad ke-3. Hari ini menjadi hari kasih sayang di jaman pertengahan
Eropa. Di Jepang sejak tahun 1970-an, menjadi umum bagi para wanita muda untuk
menandai hari ini dengan memberikan coklat kepada pemuda yang mereka sayangi
atau kagumi. Mulai dari awal bulan sampai tiba pada harinya, Anda dapat melihat
para wanita berkerumun di sekitar pajangan coklat di toko-toko. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 15 dan 16
Acara Yokote Kamakura, di
Yokote, Propinsi Akita
Sebuah kamakura dibuat dengan
memadatkan salju menjadi gundukan yang besar, dan kemudian dilubangi bagian
dalamnya menjadi ruang yang nyaman. Duduk di dalam kamakura adalah salah satu
kesenangan musim dingin untuk anak-anak setempat dan makanan kecil termasuk kue
beras mochi panjang dan ama-zake (minuman manis terbuat dari fermentasi beras).
(Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 16 sampai 18
Tokamachi Yuki Matsuri (Festival
Salju Tokamachi), di Tokamachi, Propinsi Niigata
Tokamachi adalah kota yg lebih kecil
dan lebih tua dibanding Nagaoka. Cuaca disana sangat dingin sekali. Di
pinggir-pingir jalan, tumpukan salju yg sudah hampir 4 meter itu dipahat dan
dihias jadi doraemon, kitty, bebek, anpanman, dll. Acaranya dimulai pukul
kira-kira pukul 06.00 sore dan selesai pada pukul 07.30 malam.
Bulan Maret
Tanggal 3
Hina Matsuri (Festival Boneka)
Anak-anak perempuan menempatkan boneka
yang mengenakan rok tradisional resmi, untuk menghiasi bagian rumah dan
mengungkapkan permintaan untuk kesehatan dan kebahagiaan. (Sumber: Nipponnia
No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 12
![[10_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdwoObvRVxMo6hj7PkZBecatw6n-IwXnB98nmMJ6zaZiHUuHDFCW33mYWlIxmW4j4dSMbY8Al2q-U_xbdLAjgQwgxWFJH6QNFZZZuS3E6Vi_OV6Bghe2pKaSJgkeMH-5cDM26BREGekpLE/s1600/10_03.jpg)
Upacara O-mizu tori, di Aula
Nigatsu-do, Kuil Todai-ji, Nara
Peristiwa penting dalam kalender
Budhis ini diadakan pada salah satu kuil paling terkenal dii Jepang selama dua
minggu, dimulai pada tanggal 1 Maret. Klimaksnya adalah pada tanggal 12, jauh
di malam hari. Obor Taimatsu yang sangan besar berkobar-kobar dibawa dengan
cepat di sepanjang beranda panjang yang mengelilingi Aula Nigatsu-do. Bunga api
bertebaran pada kerumunan orang di bawahnya. Upacara lainnya, yang jauh lebih
serius, diadakan pada saat yang hampir bersamaan, para pendeta mengambil air
dari sebuah sumur di lingkungan kuil, dan mempersembahkannya kepada patung
Kannon. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 27
Festival O-Kichi, di Shimoda, Propinsi
Shizuoka
Sekita tahun 1860, Townsend Harris
adalah diplomat pertama yang mewakili Amerika Serikat di Jepang. Di bawah
perintah hakim di Shimoda, seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang bernama
O-Kichi menjadi pembantu Townsend. Festival ini diadakan pada peringatan hari
kematiannya, dan mengungkapkan permintaan untuk kebahagiaannya di dunia
berikutnya. Dalam festival ini ada tari-tarian yang ditampilkan oleh banyak
geisha, dan pasar yang menjual tanaman pot dan pohon. (Sumber: Nipponnia No. 34,
15 September 2005)
Bulan April
Awal April
![[12_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji9Q_xJ8QIYQL3o6Uc3mb7J5mk9wXhN0mVVH7TPxVt8f6Jmve6cMsB9TkkqL-mqDTFkAVc2HGoEb1_j__RrIcnxElFEug0GuP7l9YvkEie4I6NvqlBMER0pQk5B59eo24C_0bjw4rzcEGp/s1600/12_03.jpg)
Hanami (Menikmati mekarnya bunga
sakura)
Ketika pohon sakura berbunga, banyak
rombongan orang yang mengunjungi taman-taman yang terkenal dengan bunga sakura,
seperti Taman Ueno di Tokyo. Mereka datang tidak hanya untuk mengagumi mekarnya
bunga tetapi juga untuk berkumpul di bawah cabangnya untuk makan, minum dan
untuk menikmati waktu yang menyenangkan (dan ribut), hiburan orang Jepang yang
umum selama musim ini. Setiap tahun, Agen Meteorologi Jepang meramalkan kapan
bunga akan mekar di setiap daerah lokal. Contoh lain yang memperlihatkan betapa
senangnya orang Jepang pada bunga ini, yang menghiasi negeri dengan warna merah
muda yang lembut setiap tahun. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Seluruh bulan April
Miyako Odori (tarian tradisional
di Kyoto)

Tarian berwarna-warni ditampilkan
oleh geigi(geisha) dan maiko (murid geisha) dari Gion-machi,
Kyoto. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 14 dan 15
Festival Musim Semi Takayama, di
Kuil Hie, Takayama, Propinsi Gifu
Tempat suci yang dapat dibawa dan
selusin atau lebih kereta hias diarak oleh peserta berkeliling kota. Kereta
hias dihiasi kerajinan emas dan pahatan yang sangat indah, juga karya seni yang
mengagumkan seperti bendera yang di bordir, semuanya menunjukkan keahlian para
pekerja di daerah Hida. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Bulan Mei
Tanggal 3 dan 4
Festival Hataka dan Dontaku, di
Fukuoka, Propinsi Fukuoka
Mungkin festival terbaik di Fukuoka,
kota terbesar di Kyushu. Para peserta berdandan dengan berbagai jenis kostum
yang menarik, dan berparade di sekeliling kota sambil membuat keributan dengan
memukul Shamoji (sendok besar kayu yang digunakan untuk menyendok nasi). Ada
tarian tradisional di daerah umum yang terbuka di kota. (Sumber: Nipponnia No.
34, 15 September 2005)
Tanggal 5
Kodomo no Hi (Tango no Sekku,
Hari Anak, hari libur Nasional)
![[14_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNHcbbbbL6OhXXm0emipStH-a3b_D3W2DJRHE9KJDOEKOXzmZO2SQXN3Nw_GT4H2JeBKpBa43MlWQxTP1rDWguLmJb93egjIaXdbuxMPEs5SQcl_06WIbxbB0ql2VGDDpkWpqTBLoy7k_I/s1600/14_03.jpg)
Bendera berbentuk ikan koi “berenang”
di udara, memperlihatkan birunya langit di awal bulan Mei. Keluarga menghias
langit di atas rumah mereka dengan bendera-bendera seperti kaus kaki angin ini
untuk merayakanTango no Sekku (Hari Anak-anak, 5 Mei), dan untuk
mengharapkan kesuksesan dan kesehatan yang baik untuk anak laki-laki di rumah.
Ikan koi besar berwarna hitam (ma-goi) melambangkan ayah, yang
berukuran sedang berwarna merah (hi-goi) ibunya, dan yang kecil
melambangkan anak laki-laki. Bendera lima warna melambangkan rumah, dan
semuanya berarti keluarga bahagia. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Tanggal 14 dan 16
Festival Besar Kuil Izumo
Taisha, di Kuil Izumo, Izumo, Propinsi Shimane
Sejak jaman dahulu dikatakan bahwa
para dewa tinggal di Izumo, sebuah pemukiman tua dekat Laut Jepang di daerah
yang sekarang dikenal sebagai Propinsi Shimane, di daerah Chugoku. Festival ini
untuk menghormati Okuninushi no kami, dewa perkawinan. (Sumber: Nipponnia No.
34, 15 September 2005)
Tanggal 15
Festival Aoi, berpusat di Kuil
Kamigamo dan Shimogamo di Kyoto, Propinsi Kyoto.

Festival Aoi, yang berkisar di
sekeliling dua kuil Shinto di Kyoto, telah dirayakan selama lebih dari seribu
tahun. Pada tanggal 15 Mei setiap tahun, lebih dari 500 orang mengenakan kostum
tradisional dari jaman Heian (794-1185) berangkat dari Istana Kaisar Kyoto
dengan menaiki kuda, dengan kereta yang ditarik oleh lembu, dan memikul tempat
suci yang dapat dibawa. Mereka berparade di sepanjang jalan-jalan dan
mengunjungi dua tempat suci, Shimogamo dan Kamigamo. (Sumber: Nipponnia
No. 34, 15 September 2005)
Hari Jumat sampai Minggu pertama
setelah tanggal 15
Festival Sanja, di Kuil Asakusa,
Taitoku, Tokyo
Diselenggarakan di kota pada distrik
Asakusa, yang dikenal sebagai bekas daerah kelas pekerja tradisional. Mungkin
festival di Tokyo yang paling menyenangkan, sekumpulan orang berparade sambil
memikul tempat suci yang dapat dibawa. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Bulan Juni
Hari Sabtu danMinggu pertama
Festival Weston di Kamikochi
Walter Weston adalah misionari dan
pendaki gunung alpen dari Inggris. Festival ini untuk menghormati kesuksesannya
dalam memperkenalkan Pegunungan Alpen Jepang kepada dunia melalui tulisannya.
Festival ini juga merayakan dimulainya musim mendaki gunung di musim panas.
Diselenggarakan di Kamikochi, di Propinsi Nagano. Jalan kecil di gunung yang
dimulai dari sini menuju beberapa dari pendakian terbaik di Pegunungan Alpen
Jepang.
(Sumber: Nipponnia No. 34, 15
September 2005)
Tanggal 10
Festival Jam Air di Kuil Omi,
Otsu, Propinsi Shiga
Di Jepang, jam air pertama dibuat
sekitar 1.300 tahun yang lalu sesuai permintaan dari Kaisar Tenchi. Festival
ini yang merayakan tanggal pertama kalinya jam tersebut digunakan, dan diadakan
pada hari ini, disebut Toki no Kinen bi (Hari untuk memperingati
waktu). Festival kuil ini mengingat Kaisar Tenchi, yang mendirikan ibukotanya
di daerah ini. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Akhir Mei sampai akhir Juni
Festival Iris Suigo Itako, di
Itako, Propinsi Ibaraki
Kota Itako terletak di daerah yang
lebih rendah dari Sungai Tone. Daerah ini mempunyai jaringan anak sungai yang
sempit, dan daerah pinggir sungainya dihiasi dengan bunga iris yang mulai mekar
pada akhir bulan Mei. Bunga iris berwarna ungu, kuning dan putih. Sekitar 1
juta tanaman dalam 500 jenis, tahan terhadap cuaca yang panas dan lembab di
musim hujan dan menciptakan pemandangan seperti di kartu pos dengan kelopak
bunga yang seringkali dipenuhi dengan titik-titik air hujan. (Sumber: Nipponnia
No. 34, 15 September 2005)
Bulan Juli
Tanggal 1 sampai 15
Festival Hakata Gion Yamagasa, di
Fukuoka, Propinsi Fukuoka
Festival diadakan di sekitar Kuil
Kushida di distrik Hakata dekat Fukuoka tengah. Di hari terakhir festival ini,
para pria yang bersemangat mengenakan jaket happi berdesakan di jalan
sambil mengusung kereta hias yang besar, memberikan banyak kesenangan pada
masyarakat. Para penonton di sepanjang jalan memberikan dukungan dan semangat
mereka dengan menyiramkan air pada para peserta. Di bagian lain kota, anda
dapat melihat kereta hias dengan patung besar (tingginya 12 sampai 13 meter!)
yang menggambarkan karakter mulai dari cerita anak-anak dan pengetahuan
militer. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 7
Festival Tanabata

Dua kekasih di langit malam hari,
sebenarnya, dua bintang yang dinamakan Hiko boshi (Altair)
danPrincess Ori hime (Vega), dapat menyeberangi Bimasakti hanya sekali
dalam setahun untuk menghabiskan malam bersama, pada hari ke-7 di bulan ke-7.
Atau begitulah, setidaknya, menurut legenda Cina kuno yang masuk ke Jepang pada
jaman dahulu dan menjadi tercampur dengan cerita rakyat Jepang. Pertemuan di
waktu malam sepasang kekasih ini adalah sebuah kesempatan untuk membuat
beberapa permintaan ke surga. Permintaan di tulis pada bendera kertas warna
warni dan diikat pada cabang bambu, yang kemudian dipasang vertikal untuk
hiasan.(Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 14
Festival Api Nachi no Hi, di
Nachi Katsuuracho, Propinsi Wakayama
Festival api yang spektakuler ini
diadakan di Kuil Kumano Nachi, yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia pada
tahun 2004. Obor kayu pinus yang besar, masing-masing mempunyai berat sekitar
50 kg, menerangi jalan kecil menuju kuil. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15
September 2005)
Tanggal 19 (kira-kira)
Doyo no Ushi no Hi, sekitar hari
terpanas dalam setahun
![[18_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaIQQr0CMURonyMSclHm5hFxwPwrGkNgeKmuudDtfiE0QZeVJfNA4EKDQG0Y7GHGKXb_TG4Q3RsNxSH_IimhYMElzBVYa9LwnbM86sFuDvtIJYKgUdwQLmD9OLhe_NYGP6gzBwju_kDFKW/s1600/18_03.jpg)
Pada kalender tradisional,Doyo no Ushi
no Hi terjadi di sekitar periode terpanas dalam setahun. Kelembaban juga
tinggi di pertengahan bulan Juli ini. Ini adalah saat untuk memelihara
kesehatan secara khusus dengan makan makanan bergizi, dan menurut cerita rakyat
ikan lele bakar yang dibumbui saus teriyaki yang manis asin adalah
makanan yang cocok. Ketika aroma dari makanan ini berhembus dari
warung kaba-yaki yang kecil, Anda bisa melihat orang-orang mengantri
untuk membelinya. Kebiasaan menyantap ikan lele pada pertengahan musim panas
dimulai pada abad ke-18, yang dipromosikan oleh para pedagang yang ingin
menjual hasil tangkapan hari itu. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Hari Sabtu terakhir bulan Juli
Festival Kembang Api Sungai
Sumida, di Sumida-ku, Tokyo

Malam musim panas di Jepang adalah
saat untuk kembang api. Festival Kembang Api Sungai Sumida, yang
diselenggarakan pada hari Sabtu terakhir bulan Juli di sebuah distrik pemukiman
tua dekat pusat Tokyo, telah menambah kesenangan musim panas sejak abad ke-18.
Festival ini dilarang pada tahun 1960-an dan 70-an karena masalah keselamatan.
Sungainya terpolusi dan rumah-rumah kayunya dianggap terlalu dekat satu sama
lainnya. Tetapi pertunjukan ini diadakan kembali pada tahun 1978 dan sejak itu,
ratusan dari ribuan orang datang untuk menikmatinya setiap tahun. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Bulan Agustus
Tanggal 2 sampai 7
Festival Nebuta Aomori, di
Aomori, Propinsi Aomori dan lokasi lainnya

Kereta hias sampai seberat 4 ton melewati
jalan-jalan, memamerkannebuta besar bercahaya, yang merupakan gambar yang
terbuat dari kertas Jepang. Para penari yang bersemangat yang
disebut haneto bergoyang seperti ombak di sekeliling kereta.
Kegembiraan yang disebabkan oleh kereta dan haneto,terdapat sampai 200.000
penari di sepanjang karnaval selama enam hari, sangat mengagumkan. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 5 sampai 7
Festival Lentera Akita Kanto, di
Akita, Propinsi Akita

Beratus-ratus lentera
kertas choochin direntangkan di sepanjang struktur bambu panjang yang
tingginya lebih dari 10 meter dipamerkan melalui kota di malam hari. Para pria
menyeimbangkannya di paha atau bahu mereka adalah pemandangan yang benar-benar
harus dilihat. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 9 sampai 12
Festival Yosakoi, di Kochi,
Propinsi Kochi
![[21_04.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifAwl9_Tfm-chVxXP_KnmIFYlF1MbzRUuoErG75TUYyeN0m_gviWqwqqxxT22eDGNyiWEt4pCLhLi9YD1dxwe1ym5DzP7sEHFwaEo3w_gInBmjAGS5ykHgrmlarPGecG39PmhUQzlxXRfp/s1600/21_04.jpg)
Festival Yosakoi pertama kali diadakan
di Kochi tahun 1954 untuk menolong kota ini keluar dari resesi dan merangsang
ekonomi lokal. Kini, festival yang serupa diadakan di banyak bagian negeri ini.
Di Kochi, sekumpulan anak muda yang bergabung, membuat festival ini menjadi
karnaval rock and roll, samba dan kegembiraan lainnya. (Sumber: Nipponnia No.
34, 15 September 2005)
Pertengahan Agustus
Tarian Awa Odori, di Tokushima,
Propinsi Tokushima dan lokasi lainnya

Mulai tanggal 12 sampai 15 Agustus,
band o-hayashi yang bersemangat memainkan musik untuk Tarian Awa
Odori. Lautan penari bergerak dengan berpakaian hampir seperti parade menuruni
jalan-jalan utama Tokushima. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 13 sampai 18

Sungai Yugawa mengalir melalui
Higashima Spa, sebuah resor permandian air panas. Untuk festival o-bon,
menara berwarna-warni didirikan di sungai yang dangkal. Para wisatawan, calon
geisha dan yang lainnya menari sepanjang malam, bergerak mengelilingi menara
sesuai dengan irama musik dan lagu rakyat. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15
September 2005)
Tanggal 15
Festival Lentera Yamaga Toro, di
Yamaga, Propinsi Kumamoto

Sekitar seribu wanita, dengan lentera
sepuhan yang dihias dengan indah di kepala mereka, menampilkan tarian bon
odori yang elegan dan membawa para penonton menuju dunia ilusi. (Sumber:
Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 16
Go-zan no Okuri-bi, di Kyoto,
Propinsi Kyoto

Setelah matahari terbenam pada tanggal
16, lima buah gunung di sekitar Kyoto dinyalakan dengan api unggun yang
spektakuler untuk mengucapkan selamat jalan pada roh nenek moyang. Konfigurasi
api unggun bervariasi, termasuk karakter kanji dan sebuah perahu.
Yang paling spektakuler adalah yang terdapat di Gunung Daimonji. Di sana, bahan
tanaman yang akan dibakar diatur dalam bentuk kaeakter kanjiDai, yang
artinya, “besar/raya”. Sebutan lainnya untuk peristiwa ini adalahDai-monji
yaki (membakar kanji “Dai”). (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Tanggal 24
Festival Jizo Bon, di Kyoto,
Propinsi Kyoto
Acara o-bon di Kyoto berhubungan
dengan patung Jizo, seharusnya berjumlah 5.000. dewa Jizo dikatakan melindungi
anak-anak dari kejahatan, sehingga banyak dari kegiatannya berkisar di sekitar
anak muda. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Bulan September
Tanggal 1 sampai 3
Festival Kaze no Bon di Yatsuo
machi, Propinsi Toyama
Kaze berarti angin,
dan bon berarti festival o-bon. Festival untuk menghindari
kerusakan akibat angin diadakan di Jepang pada hari yang disebut ni hyaku
toka. Ini adalah salah satu yang paling menarik. Nada yang menyedihkan
dan shamisen, drum taiko dan kokyu (biola
Cina)berpadu untuk mengiringi tarian indah yang berlangsung sepanjang malam dan
menciptakan unsur yang misterius. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Tanggal 9
Choyo no Sekku
Salah satu dari lima festival
musiman sekku yang aslinya dari Cina. Festival ini diadakan pada hari
ke-9 di bulan ke-9, keduanya angka ganjil, membuat hari ini sangat
menguntungkan. Hari tersebut juga disebut Kiku no Sekku (Festival
Krisan), karena tradisi orang Cina yang minum anggur krisan pada festival ini
untuk mengusir roh jahat. Bahkan kini ada kebiasaan untuk pameran dan menikmati
bunga krisan di saat ini. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 18 (tahun 2005) (kalender
kuno: 15 Agustus)
Jugoya, berkumpul bersama untuk
menikmati pemandangan bulan

Tanggal 15 malam dari bulan ke-8
(kalender kuno) semestinya adalah saat bulan paling indah dalam setahun. Pada
malam ini, orang-orang akan mengadakan pesta menikmati bulan, makan kue-kue
seperti kue dango dan taro, minum sake, dan merayakan datangnya musim
gugur. Dekorasinya termasuk tanaman yang dipotong melambangkan musim gugur,
seperti susuki (rumput pampas Jepang). Di beberapa distrik, waktu ini
juga adalah waktu untuk mengadakan festival terima kasih untuk panen yang baik,
atau untuk menghormati saudara yang telah meninggal di kuburan mereka. Persembahan
yang lezat untuk leluhur mungkin dicuri oleh anak-anak, dan merupakan kebiasaan
untuk membuat lelucon tentang hal ini. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15
September 2005)
Bulan Oktober
Tanggal 7 dan 9
Festival Nagasaki Kunchi, di Kuil
Suwa di Nagasaki, Propinsi Nagasaki
Festival ini ditetapkan sebagai aset
budaya rakyat penting yang tidak berbentuk benda. Karnaval yang mengagumkan ini
menarik perhatian wisatawan dari seluruh Jepang. Para anggota jemaat kuil
berpartisipasi dalam penampilan yang eksotis yang termasuk tarian naga bergaya
Cina yang disebut Ja Odori. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 15 dan 17
Festival Kanname, di Kuil Ise,
Ise, Propinsi Mie
Pendeta Shinto mempersembahkan beras
yang baru dipanen kepada para dewa dalam sebuah upacara untuk berterima kasih
atas panen yang baik. Upacara Shinto yang paling penting di kuil besar ini.
Penduduk setempat juga mempersembahkan beras panen pertama di kuil ini, dan
menampilkan upacara hatsu ho hiki (contoh beras pertama) untuk rasa
terima kasih mereka atas karunia alam. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September
2005)
Bulan November
Tanggal 12 sampai 18, tahun
2005 (tanggal 11 sampai 17 dari bulan ke-10, dalam kalender kuno)
Festival Kami-ari, di Kuil Izumo,
Izumo, Propinsi Shimane
Dikatakan bahwa terdapat 8 juta dewa
tinggal di Jepang, dan bahwa mereka semua pergi ke pertemuan tahunan di Izumo
pada hari ke-10 bulan ke-10 (kalender kuno, November di kalender modern). Nama
festival, “Kami-ari”, berarti “Para dewa semuanya hadir”. Karena semua dewa ada
di Izumo,di tempat lainnya di Jepang tidak ada, sehingga bulan Oktober secara
tradisional disebut Kannazuki (bulan tanpa dewa). (Sumber: Nipponnia
No. 34, 15 September 2005)
Tori no Hi (Hari Ayam Jago)
Tori no Ichi (Pameran Hari Ayam Jago)
Di bulan November, pada Hari Ayam Jago
(salah satu dari “12 Shio” di kalender kuno Cina), diadakan festival pasar di
kuil di bagian-bagian yang berlainan di negeri ini. Pasar ini dikatakan untuk
membawa kwmakmuran dan keuntungan. Salah satu barang yang dijual di sana adalah
penggarukkumade yang dihias. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 15
Shichi-go-san (Festival 7-5-3)
![[27_01.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVzbFYJzknzpYUdhY_rDysq2qzhT2V-c2cMOIXTTHpvZOIzQ4CWbyMbgjcSjUjZE8XLafwc0ZsndXpFPoCG-MnDB1SMf6EC6zYe_8U5yQhaktaRSzGMtkWop-X985P1S54T67tLM6dhbm1/s1600/27_01.jpg)
Pada hari ini, para orang tua
mendandani anak-anak mereka dengan pakaian tradisional resmi, dan membawa
mereka ke kuil untuk merayakan pertumbuhan mereka. Anak laki-laki pergi ketika
berusia 5 tahun, anak perempuan ketika berusia 3 dan 7 tahun. Selama festival,
anak-anak pasti akan diberi chitose ame(“permen seribu tahun”). Di dalam
foto, anak laki-laki dan perempuan memegang kantung yang berisi
permen. Chitose ameyang panjang dan tipis, yang bahkan menjadi lebih
panjang ketika ditarik, adalah jimat keberuntungan yang melambangkan keinginan
untuk umur yang sangat panjang. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Bulan Desember
Seluruh bulan
Bonen-kai (pesta akhir tahun)
Salah satu peristiwa yang paling
disenangi untuk banyak orang. Waktu saat alkohol dapat diminum bebas, setiap
orang mengambil makanan rebus dari panci bersama, dan teman kerja saling
mengakui nilai masing-masing sebagai kolega kerja. Teman-teman juga berkumpul
bersama untuk pesta yang serupa. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 24
Malam Natal
![[28_03.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7sdjJP3b1tJmTplPe6FRaUo8VHhkE4R3LLpbjKDYCWXkVxoY-M6tYfEStIBV5xhzF8ikA45gmGJGORJjk2xtNSNi0bwX_0soEj3NHROO85-54IzMadHOMF-3kFHCpo22cnNxeOnL2rauK/s1600/28_03.jpg)
Di Jepang, Malam Natal (24 Desember)
adalah waktu untuk percintaan, hari dimana para pasangan muda mengukuhkan
kembali rasa cinta mereka. Juga merupakan waktu anak-anak mendapatkan hadiah.
Sehingga seperti yang dapat Anda lihat, Natal di Jepang hanya mempunyai sedikit
arti yang bersifat keagamaan. Dimulai pada awal bulan, pohon natal yang besar
dan pajangan lampu menghiasi jalan, dan anda akan mendengar banyak rekaman lagu
Natal. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
Tanggal 31
O-misoka (Malam Tahun Baru)
![[29_04.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMuukO48MTzM55y54jorQCfmGFvIUMHe1HXLancOvFHRBfD_Eod2-RjZ9HjaL1U6DqAAg0QGsKlZbHy9NIaWvMf9fd37c5gf8vgllQp-7oXKmUdBIGLxDUZqwBFDvSsSzkoAirk_g_vUPG/s1600/29_04.jpg)
Malam Tahun Baru
disebut o-misoka atau joya. Tepat di tengah malam,
lonceng kane di kuil di seluruh negeri berbunyi 108 kali. Kebiasaan
ini disebut joya no kane. Mengapa 108 kali? Untuk menghapuskan 108
kegagalan manusia dari hati para pendengar, termasuk diantaranya nafsu,
keserakahan, kemarahan dan iri hati. Foto ini, diambil di Kuil Chion-in di
Kyoto, memperlihatkan pendeta yang mengayunkan seluruh tubuhnya ke belakang
untuk menarik pemukul yang sangat besar lebih keras ke arah lonceng. Sebelum
tengah malam, sesuai dengan tradisi, keluarga berkumpul untuk
makan toshi-koshi soba (mi soba yang melambangkan keinginan untuk
umur panjang). Kemudian waktunya untuk merayakan datangnya tahun baru, dan
mendengarkan lonceng kuil. (Sumber: Nipponnia No. 34, 15 September 2005)
0 komentar for "Macam-macam Perayaan dan Festival di Jepang"
Posting Komentar