Sering bingung menjawab pertanyaan keluarga, orang
tua, tetangga, dan teman mengenai “Emangnya kalau kamu lulus mau jadi apa? Bisa
kerja apa?”. Kini para Mahasiswa pejuang sastra tak perlu lagi bingung akan
tersebut


Jangan keburu bertelinga merah ketika
mendengar pertanyaan ini. Sebaliknya, pastikan kalau kamu memang punya jawaban
yang bisa kamu beri. Nah, sebenarnya apa aja sih pilihan karir buat para
Sarjana Sastra? Yuk, simak!
1. Bidang Jurnalistik

Jurnalistik adalah salah satu bidang yang
membuka kesempatan kerja bagi para mahasiswa lulusan Sastra. Sederhana
saja: seorang lulusan jurusan Sastra biasanya menguasai tata bahasa dengan
baik dan sensitivitas berbahasa yang tinggi. Kemampuan-kemampuan ini memudahkan
mereka untuk bekerja di industri media.
Selain posisi sebagai wartawan atau editor,
mahasiswa Sastra umumnya juga memiliki kemampuan bahasa verbal yang baik. Jadi,
mereka punya potensi untuk melaksanakan tugas sebagai reporter (peliput) atau
pembawa berita, baik TV maupun radio.
2. Bidang Penerjemahan

Nah, yang satu ini ibarat ‘ladang’ bagi para
Sarjana Sastra Asing – Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Cina, dan lain-lain.
Lulusan Sastra Asing punya kesempatan untuk menggeluti dunia penerjemahan, baik
tulis (penerjemah) maupun lisan (interpreter).
Jika seorang penerjemah bisa mengerjakan tugasnya
di kantor atau rumah, seorang interpreter akan lebih sering berpindah tempat.
Ini karena pejabat, pebisnis, atau klien lain yang memakai jasa interpreter
jugalah orang-orang yang biasa melakukan kunjungan ke luar kota dan luar
negeri.
3. Tenaga Pengajar (Guru atau Dosen)

Profesi sebagai pengajar (guru) bahasa
biasanya juga diburu lulusan Sastra. Satu catatan: saat
ini, instansi-instansi pendidikan negeri hanya membuka lowongan bagi
Sarjana Pendidikan Bahasa, sedangkan lowongan untuk Sarjana Sastra biasanya
terbuka di instansi swasta. Sementara itu, Sarjana Sastra yang berminat menjadi
dosen wajib menyelesaikan pendidikan setidaknya pada jenjang master (S2)
untuk bisa mengajar di Perguruan Tinggi.
Oh iya: hampir semua Sarjana Sastra — baik
Sastra Indonesia/Nusantara maupun Sastra Asing — punya kesempatan mengajar di
luar negeri lho. Balai Bahasa Indonesiadi
Perth, Australia, adalah salah satu contoh badan kursus bahasa yang setiap
tahunnya membuka lowongan untuk pengajar Bahasa Indonesia di sana.
4. Kementerian Luar Negeri

Kesempatan untuk menjadi perwakilan
Indonesia, tinggal di luar negeri, dan mendapatkan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS) memang sangat menggiurkan. Tidak hanya Kemlu — setiap Kementerian
biasanya menyediakan formasi untuk pelamar dari jurusan Sastra. Syaratnya, kamu
harus bisa lolos bersaing dengan puluhan ribu CPNS lainnya, hehehehe…
5. Bidang Bisnis

Siapa bilang Sarjana Sastra tidak bisa
bekerja di dunia bisnis? Bisa kok. Terbukti bahwa Sarjana Sastra Asing juga
punya peluang di perusahaan-perusahaan multinasional. Kesempatan menjadi
manager HRD (Human Resources Department), humas, hingga pegawai bank pun
terbuka buat para lulusan jurusan Sastra.
6. Bidang Pariwisata & Perhotelan

Kemampuan berbahasa mereka memungkinkan
lulusan Sastra menggeluti bidang pariwisata dan perhotelan. Memang, dua
pekerjaan di bidang jasa ini membutuhkanskill interaksi yang baik
dengan para turis, baik lokal maupun mancanegera. Seorang sarjana Sastra
Inggris bisa bekerja sebagai pemandu di sebuah agen pariwisata, sedangkan
Sarjana Sastra Arab bisa jadi manager hotel di Mekah.
7. Bekerja di Lembaga Asing

Sarjana Sastra punya kesempatan untuk bekerja
di organisasi-organisasi asing di Indonesia. Pilihan organisasi bisa
disesuaikan dengan jurusan yang diambilnya. Misalnya, seorang lulusan jurusan
Sastra Jerman bisa bekerja di Goethe Institut yang bergerak di
bidang kebudayaan dan pariwisata, atau DAAD (Deutscher Akademischer
Austauschdienst) yang fokus menangani kerja sama bidang pendidikan.
8. Entrepreneur

Menjadi entrepreneur atau
wiraswastawan adalah salah satu pilihan kerja yang paling banyak diminati
orang. Seorang wiraswastawan bisa mandiri dan bebas menentukan jam kerjanya
sendiri. Pendapatan mereka pun tidak bisa dianggap sebelah mata. Justru,
seorang wiraswastawan yang sukses akan punya pendapatan yang jauh
lebih tinggi daripada pegawai kantoran.
Sebentar…emang bisa seorang Sarjana Sastra
jadi wiraswastawan?
Bisa, dong! Untuk jadi entrepreneur atau
wiraswastawan, seseorang nggak harus mengambil jurusan Ekonomi atau Bisnis
dulu. Mulai dari membuat agen pariwisata, melayani jasa penerjemah,
hingga membuka les privat, semuanya bisa dikerjakan Sarjana Sastra yang memang
punya dasar pengetahuan di bidang ini. Mulai saat ini, jangan lagi percaya
kalau ada yang bilang Sarjana Sastra itu “cuma” boleh jadi penyair!
9. Ahli Bahasa

Profesi yang satu ini mungkin belum begitu
populer di Indonesia. Di antara tugas mereka adalah
merunut logika pembentukan kata dalam sebuah bahasa,
meneliti interaksi antara unsur-unsur bahasa yang berbeda, serta
meneliti hubungan satu bahasa dan bahasa lainnya,
Bidang penelitian bahasa biasanya masih
terkait dengan dunia akademisi. Kebanyakan dari mereka yang aktif melakukan penelitian
kebahasaan adalah orang-orang yang memang bernaung di bawah lembaga atau
institusi tertentu, termasuk dosen dan profesor di lingkungan perguruan tinggi.
10. Penulis atau Sastrawan

Nah, ini adalah profesi yang bisa
dibilang ‘nyastra’ banget. Pekerjaan-pekerjaan inilah yang oleh
publik dianggap paling sesuai untuk lulusan Sastra. Di bidang ini,
kamu bisa jadi penyair, cerpenis, prosais, novelis, hingga kritikus atau esais.
Memang sih, sepanjang kuliahnya, jurusan
Sastra memang lebih banyak membahas hal-hal yang terkait dengan
kepenulisan Sastra. Biasanya, mahasiswa jurusan Sastra juga cenderung lebih
familiar dengan karya-karya seperti puisi, cerpen, dan novel.
Sebentar…bukannya profesi sebagai
penulis/sastrawan ini profesi “melarat”, ya? Tenang, ada juga kok penulis atau
sastrawan yang sukses! Andrea Hirata, Dewi Lestari, atau Ayu Utami, misalnya.
Jangan pernah mengira bahwa profesi yang terbilang anti-mainstream ini
tidak bisa jadi sumber penghasilan utamamu.
0 komentar for "Peluang Sarjana Jurusan Sastra"
Posting Komentar